Terus mensyukuri akan warna warni yang terangkai dalam pelangi kehidupan ini . . .

Minggu, 24 Maret 2013

KONSEP PERIKANAN DARI KACAMATA ISLAM





       Oke, sile di simak… ^_^ 

1. Dasar perikanan merupakan salah satu persoalan dalam keuniverselan islam. Dalam Alquran secara langsung Allah mengatakan bahwa Dia telah menyediakan lautan agar bisa dimanfaatkan apa yang ada di dalamnya oleh manusia, agar manusia bersyukur kepadaNya (QS 16:14)



Pengelolaan perikanan berbasis islami
          Allah adalah sang pencipta dan pemberi nikmat bagi seluruh makhluk di bumi ini tak terkecuali manusia, ikan dan perairan. Allah tidak menciptakan sesama dengan percuma tetapi pasti ada hikmahnya seperti lautan maupun perairan lain supaya manusia bisa memanfaatkan sumberdaya yang ada di dalamnya, Dalam memanfaatkannya hendaklah sesuai dengan porsinya jangan sampai mengakibatkan kerusakan karena Allah tidak menyukai kerusakan (QS 11.85)

Sabtu, 16 Maret 2013

Galau yang Syar'i


GALAU….???? GA LAh yaU.. tapi klo GALAU yg syar’i..??? lets chek it out…

PERTAMA: kegalauan karena dosa pada masa lampau, karena dia telah melakukan sebuah perbuatan dosa sedangkan dia tidak tahu apakah dosa tersebut diampuni atau tidak? Dalam kondisi tersebut dia harus selalu merasakan kegalauan dan sibuk karenanya.

KEDUA: Dia telah melakukan kebaikan, tetapi dia tidak tahu apakah kebaikan tersebut diterima atau tidak.

KETIGA: Dia mengetahui kehidupannya yang telah lalu dan apa yang terjadi kepadanya, tetapi dia tidak mengetahui apa yang akan menimpanya pada masa mendatang.

KEEMPAT: Dia mengetahui bahwa Allah menyiapkan dua tempat untuk manusia pada hari kiamat, tetapi dia tidak mengetahui ke mana dia akan kembali (apakah ke Surga atau neraka)?

KELIMA: Dia tidak tahu apakah Allah ridha kepadanya atau membencinya ?

Siapa yang merasa galau dengan lima hal ini dalam kehidupannya, maka tidak ada kesempatan baginya untuk tertawa.

[(Tanbiihul Ghaafiliin (I/213), Al Faqih as Samarqandy. Tahqiq 'Abdul' Aziz al Wakil, Darus Syuruuq, 1410H) "Ad -Dun-yaa Zhillun Zaa-il ", Penulis 'Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim].
^_^ copas dari Islamedia

Kata “ LAU= لَوْ ” (seandainya)


1.    Orang yang mengatakannya berdosa, apabila dimaksudkan untuk menolak ketetapan Allah dan takdirNya. Sebagaimana ucapan orang yang mengatakan, “Seandainya si Fulan tidak bepergian maka dia tidak akan mengalamai kecelakaan yang meregut kematiannya,” atau ucapan yang sejenisnya.
2.    Orang yang mengatakannya berdosa, apabila dimaksudkan untuk berangan-angan berbuat kemaksiatan. Sebagaimana ucapan orang yang mengatakan, “Seandainya saya mempunyai uang, saya akan membeli alat-alat permainan dan musik.” Kemudian meninggalkan hal itu karena tidak mempunyai uang, dan tidak diakhirinya angan-anagn itu, dengan taubat dan penyesalan.
3.    Orang yang mengatakannya akan memdapat pahala, apabila dimaksudkan untuk berniat berbuat kebajikan. Sebagaimana ucapan orang yang mengatakan, “Seandainya saya mempunyai uang saya akan membangun masjid.”
4.    Tidak memperoleh pahala dan tidak pula berdosa apabila tidak terdapat hala-hal yang telah disebut di atas. Sebagaimana ucapan orang yang berkata, “Berjalanlah ke masjid itu dari sini, seandainya kamu berjalan dari sana pasti akan lebih jauh bagimu.”  

^_^ Disadur dari Buku Ensiklopedi Mini Muslim dengan penulis Abdul Aziz bin Muhammad bin Abdullah As-sadhan cetakan 1424 H.