Terus mensyukuri akan warna warni yang terangkai dalam pelangi kehidupan ini . . .

Minggu, 21 Oktober 2012

Tata Krama dalam Halaqoh

Resume pagi...^_^

Tata krama dalam halaqoh
1. Tata krama dalam majlis
- memulai dengan tilawah
- membawa peralata tulis menulis
- infak
- diakhiri dengan doa penutup majlis

2. Tata krama peserta terhadap diri sendiri
- membe rsihkan hati dari aqidah & akhlak yang baik
- memperbaiki niat
- qonaah dalam makanan, pakaian dan tempat
- bersemangat dalam menuntut ilmu
- berusah menghargai diri sendiri dengan akhlak yang mulia

3. Tata krama peserta terhadap murobbi
- tunduk & taat kepada murobbi selama tidak maksiat
- mengkomunikasikan untuk dirinya kepada murobbi
- berusaha memenuhi hak-hak murobbi & tidak melupakan jasanya
- sabar atas perlakuannya
- meminta izinnya
- bertutur kata yang sopan & santun padanya

4. Tata krama terhadap peserta lainnya
- mendorong peserta lain bersungguh-sungguh dalam tarbiyah
- tidak memotong pembicaraan orang lain

5. Tata krama dalam masyrakat lingkungan halaqoh  
- hadir dengan wajah berseri
- memberi salam
- tidak menyakiti perasaan mereka
- bertegur sapa sewajarnya
- bermohon diri pada orang-orang disekitar halaqoh 

Mari bersemangat merubah diri menjadi lebih baik...:)

Senin, 15 Oktober 2012

Bahkan Hak Pejalan Kakipun di Acuhkan…



Coretan Sore..^_^ 

Menyusuri jalan menuju masjid polines sore ini membuatku sesaat terpaku ketika tanpa sengaja dari arah belakang sebuah sepeda motor hampir menabrakku, aku pastikan diriku tak bersalah, tentu saja, jalan yang kulalui ini bahkan tak menyisakan 1 inchi pun di sisi kiriku. Yup, ini adalah jalan khusus pejalan kaki, jalan kecil di sebelah bahu jalan utama.
Sore ini, semangat akan mengikuti salah satu kajian akhwat di masjid polines sedikit terganggu oleh para pengendara yang tak mengacuhkan hak para pejalan kaki. Egois.. tahukah mereka para pejalan kaki juga memiliki hak yang sama terhadap jalan yang dilewati saat ini. Ahh..jangan berharap mereka bisa menghargai sesama pengendara jika terhadap pejalan kaki sedikitpun tak mereka hiraukan.
Sejenak teringat kisah nabi sulaiman dan para tentaranya yang pada saat itu akan melintasi jalan menuju medan perang, memberikan hak kepada segerombolan semut atas jalan yang mereka lewati. Subhanallah…

Senin, 08 Oktober 2012

Sidang Ku, Maluuu.…



 Maluuuu…
Sangat……^_^
setting LCD

Jika ada yg bertanya bagaimana sidang skripsiku, kan ku jawab aku malu. Bukan karena aku tak bisa menjawab pertanyaan penguji, bukan pula karena aku tak bisa mepresentasikan hasil penelitian dengan baik. Hmm..Jika tak bisa menjawab beberap pertanyaan dari dosen penguji menurut ku wajar, yaah wajar , pasti ada kritakan dan masukan dari dosen penguji walaupun terkadang ada yang banyak dan ada yg sedikit. Lumrah lah.. 

Tgl 25 september tepat hari selasa pukul 08.00 wib aku dijadwalkn untuk sidang skripsi, hanya sendiri karena beberapa teman yg harusnya sidang juga dihari itu di undur 2 (dua) hari kemudian. Untunglah banyak teman yg mebantu mengurusi snack dosen, souvenir dll. tugas ku hanya mensetting LCD di ruang sidang dengan di bantu mz tino salah satu staff TU. Dosen pembmbing II ku tiba2 sms beliau akan  datang telat skitar 15 menit krenan terjebak macet, panitia pun sudah tau akhirnya tepat pukul 08.20 wib aku dipanggil panitia untuk masuk ruang sidang. Nerveous memang tapi aku berusaha tetap tenang dengan menebar senyum saat masuk ruang sidang. Setelah berada di dalam ruangan sidang aku berdiri untuk mempersentasikan hasil penelitian seblum’y panitia bertanya apakah aku siap dan dengan mantap ku anggukkan kepala serambi berucap siap. Kemudian tanpa berfikri panjang lg aku mengedarkn pandnagn menyapu seluruh wajh2 dosen yg duduk dihadapanku kemudian bedoa dalam hati dan langsung mengucapkan “asslamu’laikum…..” sontak semua dosen kaget terlebih panitia sidang, kemudian panitia brkata” sebentar hasna, saya buka dulu sidang’y, setelah dipersilahkan moderator baru presentasi..”
Ciss..heheh
Waaaahhhhh aku malu, aku lupa, kulihat saat itu dosen pembimbng 1 ku yg jarang tertawa, saat itu tertawa hingga gigi’y terlihat pun demikian dg dosen2 yg lain. Pembimbng 1 ku mungkin iba melihta aku yg secara reflek lagsung menutup wajah dg kedua telapak tangan, dg senyum sii bapak berkata “sini hasna duduk di sini,” sambil menunjukkan kursi disamping beliau….. aahhh… aku malu, malu semalu malunya….