Namanya Siwi. Siwi Hartanti binti Rojali eh
salah (hehehe). Dia suka
menisbatkan nick name dengan tulisan
alay sok manis “ciwi” (males bgt). Dia salah satu mahasiswa perikanan di
program studi budidaya periaran, sama seperti ku. Kami dipertemukan dalam
sebuah acara penerimaan mahasiswa baru yang diadakan oleh Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Fakultas di kampusku. Terlihat sedikit berbeda dengan mahasiswa
baru lainnya dengan jilbab sedikit lebih lebar dibandingkn teman-teman perikanan
ku yang lain. Saat itu tidak
banyak yang menggunakan jilbab, selain memang fakultas ku ini terkenal dengan
jumlah mahasiswa laki-laki yang dominan. Secara penampilan fisik kami hampir
sama. Rok dan jilbab lebar menjadi ciri khas kami. Satu fakultas, satu jurusan
bahkan satu program studi membuat kami semakin diakrabkan karena kami satu
kelas.
Semakin bertambah semester semakin membuat kami
akrab. Beberapa teman angkatan kami
terkadang salah memanggil nama kami. Terbalik. Mirip katanya. Hahahah. Padahal secara
berat bobot, kami tentu jauh berbeda.. (peace ya say… :P) Setiap ada agenda
road menggunakan motor kemanapun kami selalu dipasangkan oleh kawan-kawan. Kata
teman, kami bagaikan amplop dan
perangko (idiiihh…). Dimana ada aku disana ada siwi, dimana siwi pergii aku
pasti menyertai (kayak pengawal aja). Walau hanya ke bengkel (ini si sering
bgt, :D). Namun, seiring melewati proses menjadi mahsiswa semester akhir, kami
tidak sering terlihat bersama. Bukan kami bertengkar atau marahan tapi karena
kondisi kami saaat itu yang menuntut tidak harus sering terlihat bersama. Di
mulai dengan penelitian kami yang berbeda, lokasi berbeda, amanah dikampus
berbeda. Namun kami berusaha menyempatkan sedikti waktu untuk saling bertukar
cerita, kisah dan rasa. Hahahah. Lebay bgt, initnya si curhat-curhatan.
Banyak hal menarik yang telah kami lewati. Tak bisa
diuraikan lewat kata-kata. Cukup Allah saja yang menjaganya lewat chip memory
kami. Bukan berarti kami tak pernah bertengkar (eh..ketauan). Tapi selalu lucu
jika dikenang. Masa’ hal sepele saja bisa bikin kami diem-dieman. Tapi
seingatku kami tidak pernah diem-dieaman lebih dari 3 hari. Heheh. Takut dosa.
Aseeekk ...kita kan
akhwat sholehah..hahah) Amiiiiiinn.
Bersyukur dipertemukan Allah dengan seorang
sahabat yang luar biasa ini. Banyak hal darinya
yang membuat ku termotivasi melakukan hal-hal baik tanpa ia sadari.
(jangan geer deh). Suka geli klo kita lagi ngobrol serius, ujung-ujungnya klo bukan dia, yah aku yang akan mulai ketawa
duluan. Seserius apapun kami ngobrol (pernah serius gitu?) tetap banyak ketawa
nya si (seringan kamu tau). Klo udah ketemu, kita ga boleh depan adek-adek
tingkat. Kita suka cari tempat “aman”. Bahaya klo mereka melihat tingkah kita
yang
terkadang unidentify oleh akal sehat (nah lho?).
Akhirnya, setelah masing-masing dari kami
bergelar sarjana, hingga dipisahkan oleh jarak kami tetap saling berkomunikasi.
Saling mendoakan dan memotivasi. Semoga akan terus terjaga ikatan ukhuwah
diantara kita hingga akhir hayat kelak. Amin (jangan sok sedih deh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar