Hari ini sebenarnya aku enggan untuk
berpergian jauh. Tapi karena kondisi rumah yang sedang dalam proses rehab
besar-besaran akhirnya aku meng iya kan ajakan untuk menghadiri acara khataman
massal disalah satu desa pesisir dengan jangkauan darat kurang lebih
membutuhkan waktu 1,5 jam. Tiba dilokasi kami langsung menuju masjid untuk
menunaikn sholat zuhur dan lanjut menuju lokasi hajatan. Setibanya di tempat
acaran, yang baru saja dimulai sayup-sayup kami mendengarkan lantunan ayat dari
juz ‘amma yang dibacakan secara bergantian oleh peserta khataman massal. Tak
ada yang aneh menurut ku. Namun perlahan tapi pasti saat ingin mengambil dokumentasi
aku terperangah, terharu dan takjub. Peserta khataman massal bukan lah berasal
dari kalangan anak-anak seprti lazimnya acara khtaman yang pernah aku hadiri.
Amazing..semua pesrtanya adalh para orang tua yang berjumlah 33 orng laki-laki
dan perempuan.
Peserta yg tidak bisa dikatakan muda
lagi ini adalah asuhan beberapa guru ngaji yang telah mengajarkan mereka dengan
sabar. Rutin tak kenal lelah walaupun banyak kendala yg dihadapi terutama faktor usia. Acap kali lupa dan ego
yg tak terkontrol. Subhanallah. Setelah bberapa buln mereka bisa menghatamkn
alquran. Dengan tekad keinginan belajar quran yg kuat. Peserta paling berumur
dengan usia 62 tahun terdiri dari 2 orang. Salah seorang nya adalah seorang
nenek, saat membacakan surat dari juz 30 ia sempat meneteskan air mata. Haru
bahagia. Bersyukur dapat belajar dan menghatamkn alquran. Lain lagi 2 pesetta
yg menurutku terlihat muda. Ibu rumh tangga. Ternyata ia menggatikn ayah dan
ibunhya yg telah meninggal sebelum acara khtaman ini terealisasi. Ya robb...
terimalah amal kedua orang tua mereka atsa usaha n kegigihan mereka mempelajari
alquran diusia mereka yang kurang lebih 50 thn.
Ada juga seorag wanita muda. Cantik.
Namun setelah gilirannya membaca aku baru tahu bahwa ia tidaklah sesempurna
kondsi fisiknya secara umum. Ia memiliki keterbatasan dalam mendengar dan
berbicara. Namu, subhanallah sura al fill yang dia bacakan terdengar bagus saat
ia lantunkan. Walau beberapa lafadz tidak terdengar jelas karena kondisi fisiknya
tadi. Alat bantu dengar yang ia gunakan sehari-hari berperan penting dalam
membantu nya belajar alquran.
Aku yang semula enggan datang keacara
ini karena lokasinya yang jauh bersyukur dapat melihat secara langsung acara
yang bisa dikatakan langka. Khtaman quran para orang tua. Beberapa dari mereka
mengatakan bahagia dan bersyukur masih diberi kesempatn oleh Allah mempelajari
baca alquran.
Saat kata sambutan oleh ketua panitia
aku semakin salut dan terharu karena acara terselenggara murni dari iuran
peserta, iuran warga dan beberapa infak dari donatur. Tanpa prposal yang
diajukn ke instasi pemerintahan. Subhanallah. Acara ini sukses luar biasa.
Serasa ingin meneteskan air mata melihat para peserta yg ada di atas panggung dengan
kondisi usia tak muda lagi bersemangat melantunkan ayat alquran. Tema yang
diangkat “Dengan Khataman Quran, Mari Kita Tingkatkan Semangat Belajar Membaca
Alquran Tanpa Batas Usia” . Yah, tak ada batas usia jika kita ingin belajar.
Bagai manapun kondisinya. Serasa tak ingin acara ini cept berakhir.
Serasa ingin mengatakan kepada para
remaja dan anak-anak yang bermalas-malas mengaji untuk menyerap energi semangat
dari mereka.
Serasa ingin mengatakan kepada
pemerintah untuk memberi perhargaan kepada para pengajar quran yg telah
mengorbankn wktu dan tenaganya datang ke rumah-rumah untuk mengajarkan alquran
Ya Robb... limpahkn lah rezki dan keberkahan
kepada guru-guru mengaji kami.
Ya Robb.. berikan umur yang panjang
dan barokah kepada para orang tua kami yg tak kenal menyerah belajar quran
Ya Robb..limpahkn rasa syukur dan semangat
agar selalu istikomah belajar dan terus meperbaiki bacaan alquran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar