Terus mensyukuri akan warna warni yang terangkai dalam pelangi kehidupan ini . . .

Selasa, 07 Januari 2014

Bapak.. Mamak.. Izinkan anak mu memakaikan mahkota itu... ^_^



Aku tau.. berat melepaskan anak mu ini pergi jauh lagi. Setelah hampir 12 tahun meninggalkan rumah, hanya pulang dua bahkan satu kali dalam satu tahun. Saat kuutarakan melalui telpon bahwa aku mendapat kan kesempatan menerima besisiwa menghafal quran, terdengar helaan nafas berat bapak, dan mamak tak ingin bicara. Hanya kata terserah yang keluar dari mulut keduanya. . Ahh diluar dugaan ku. Aku kira mereka akan senang mendengar kabar ini. Mamak menangis setelah pembicaraan itu usai, aku tau dari kakak ku yang saat itu ada dirumah.
Kecewa...? sedih...? Pasti,, tak ada yang bisa kuperbuat saat itu, hanya mengadu kepada pemilik hati, agar melembutkan kedua hati orang tuaku untuk mengizinkan aku pergi.

Saat aku pulang kerumah, aku tak pernah menyinggung pembicaraan kemarin, tak ingin melukai hati mereka. Ingin rasanya aku katakan bahwa tekad kuatku untuk mengahafal dan menjadi hafidzoh bukan untuk kepentinganku, aku hanya ingin membalas jasa mereka yang telah banyak berkorban dalam hidupku hingga saat ini. Namun lidah ku kaku untuk mengatakannya. Sebenarnya aku ingin menghadiahkan mereka dengan memberangkatkan keduanya haji ke tanah suci. Namun apalah daya, aku tak memiliki cukup uang untuk mewujudkannya. Mereka sangat ingin naik haji, aku tau itu karena mereka selalu mengatakannya didepanku dan saudara-saudara ku.

Keinginan menjadi hafidzoh semakin bulat saat aku teringat akan hadis rosul yang mengatakan bahwa diakherat kelak para penghafal quran akan diberikan semacam “reward” memakaikan mahkota dari syurga di kepala orang tuanya. Dan para orang tua yang memiliki anak penghafal quran juga akan mendapatkan jubah kemuliaan dari Allah. Subhanallah. Dalam hati aku berjanji walau tak bisa membahagiakan mereka di dunia, aku harus bisa menjadi tabungan akhirat bagi keduanya.

Alhamdulillah, atas bantuan kakak yang mencoba berbicara dari hati kehati. Meyakinkan orang tua ku bahwa setelah satu tahun menyelesaikan program beasiswa ini aku siap mengikuti tes CPNS (salah satu alasan mereka tak mengizinkan aku karena ingin aku fokus mengikuti tes CPNS dan bisa menjadi PNS). Mereka tau, aku sangat tidak ingin dan tidak berminat menjadi PNS. Mereka takut jika kelak aku mengikuti program beasiswa menghafal ini semakin membuatku jauh untuk memperoleh jalan mewujudkan keinginan mereka. Ahh..kenapa harus PNS.

Ya Robb...
Terimakasih atas anugrah beasiswa ini, terimakasih atas kesempatan ini, permudahkan aku menjalankannya.
Ya Robb...
Apapun pekerjaan ku, bagaimanapun kondisi ku, izinkan aku memakaikan mahkota syurga itu di kepala kedua orang tuaku diakhirat kelak. 

Aaamiiinnn Ya Robb...


*Januari 2014
*Daek,Lingga. Jumat terakhir di ruangan binus

2 komentar:

  1. semangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaattttttttttttttttttttttttttttttttttt

    BalasHapus
  2. semangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaattttttttttttttttttttttttttttttttttt

    BalasHapus