ngotak-atik laptop..eh ktemu tulisan jadul..jadul bgt nii..tp gpp lah, kenang2 an smasa maba..:P
UNDIP
terCinta UNDIP yang diCinta
Oleh: Hasnawiya
Kampus
merupakan salah satu wadah untuk menimba ilmu. Lebih focus nya kita akan
berbicara tentang kampus UNDIP, kampus kita tercinta. Sebagian waktu dan
aktivitas mahasiswa tentu banyak dihabiskan di lingkungan kampus. Berangkat
dari tema “Menuju UNDIP yang Intelektual dan dirahmati Allah”, saya sengaja
menarik judul “UNDIP tercinta UNDIP yang dicinta”. Maksud dari judul tersebut
adalah UNDIP yang merupakan kampus tercinta yang dalam artian dicintai Mahasiswa
(kita semua) harapanya juga akan menjadi UNDIP yang di cinta. Dicinta disini
maksudnya adalah UNDIP yang dicintai oleh Allah swt.
Menjadikan
UNDIP yang dicintai oleh Allah swt bukan lah perkara yang mudah dilihat dari
kondisi mahasiswa dan lingkungan kampus yang terdiri dari berbagai macam kriteria
dan karakteristiknya. Masing-masing fakultas memiliki ciri khas tersendiri yang
tentu tidak bisa kita seragamkan atau disamaratakan. Misalkan saja lingkungan
perikanan yang notabene mahasiswanya disibukkan dengan aktivitas praktikum dan
setumpuk laporan yang tiada akhir (Lebay dikit..). Fakultas ekonomi yang
terkenal dengan “kehedonisannya”. Lingkungan fakultas MIPA yang terkenal dengan
sebutan
“pesantren” UNDIP dan fakultas-fakultas lain dengan karakteristiknya masing-masing.
“pesantren” UNDIP dan fakultas-fakultas lain dengan karakteristiknya masing-masing.
Banyak hal yang harus dilakukan dalam rangka
menjadikan UNDIP dicintai oleh Allah swt. Selain dari individu mahsiswa juga
yang perlu diperhatikan adalah pihak birokrasi yang berperan banyak dalam
pergerakan system yang ada di UNDIP. Salah seorang teman saya dari Fakultas
Hukum pernah menyebutkn satu system sinkronisasi dalam merubah suatu Negara
yaitu istilah “Bottom up dan up down”. Dalam makna luasnya yaitu merubah dari
atas dan merubah dari bawah yang kelak akan bertemu disatu titik kesimbangan. Menurut
saya system ini dapat diaplikasikan
untuk menjadikan UNDIP yang dicintai oleh Allah swt.
Pertama
kita akan membahas dari bottom up.
Saya akan menguraikan salah satu fenomena “dahsyat” dikalangan mahasiwa yang
sifatnya sangat mendarah daging dan turun temurun (hehe..) yaitu aktivitas
“Menyontek”. Saya rasa untuk satu aktivitas ini akan kita temukan disemua
fakultas yang ada di UNDIP. Aksi ini tidak hanya dilakukan oleh para mahasiswa
yang memiliki nilai kecerdasan di bawah rata-rata (alias ga’ pinter2 amat
lah..) namun juga banyak mahasiswa yang pintar (saya rasa tanpa menyontek pun
mereka bisa) melakukan hal yang sama. Ada yang bertanya kiri dan kanan, ada
yang membawa catatan kecil dan bahkan ada yang search melalui operamini diaplikasi HP. Memanfaatkan kecanggihan
teknologi katanya. (Ckckckc….).
Krisis
kepercayaan diri adalah salah satu faktor utama terjadinya aktivitas tersebut.
Tidak percaya akan kemampuan akal dan otak yang telah diberikan oleh Allah swt.
Selain itu juga kurangnya rasa “muroqobatullah” merasa selalu dalam pengawasan
Allah. Jika semua mahasiswa percaya akan kemampuan yang dimiliki dan selalu
merasa dalam penjagaan Allah saya rasa tanpa adanya pengawas pun ujian akan
berlangsung dengan suasana tenang dan tentunya keberkahan ilmu yang diperoleh.
Dari aksi contek mencontek secara tak langsung berimbas terhadap kesenjangan
sosial. Pada saat ujiian akan ada beberapa mahasiswa yang sengaja dijauhi
karena susah untuk diajak kerjasama. Mahasiswa yang jujur yang tetap percaya
dengan kemampuan sendiri walaupun terkadang tidak bisa mengerjakan. Berlanjut
setelah pengumuman KHS keluar mungkin akan timbul rasa iri dan sakit hati dari
mahsiswa yang jujur. Maka timbullah penyakit hati yang apabila tidak dimanjemen
dengan baik akan berdampak kurang baik.
Salah
satu sarana yang cukup efektif dalam membasmi aksi tersebut adalah dengan cara
mengefektfikan kembali sarana mentoring di kampus. Meningkatkan kualitas mentor
adalah langkah pertama yang tentu harapannya akan dapat memberikan pengarahan,
pamahaman dan tauladan bagi mentee-menteenya. Bukan tidak mungkin dengan
mentoring kita akan dapat mewujudkan UNDIP yang dicintai dan diridhoi oleh
Allah swt. Aktivitas yang ada dimentoring merupakan “jiplakan” dari kegiatan
Rasulullah di rumah Arkom. Kita ketahui bersama dari hasil “kumpul-kumpul”
tersebut syiar islam meluas sampai di jazirah arab pada saat itu. Subhanallah
jika kegiatan mentoring benar-benar terlaksana dengan baik.
Selanjutnya
kita akan membahas sistem “up down”. Pihak birokrasi di UNDIP rentan sekali
terhadap istilah “korupsi”. Hampir sama dengan faktor yang menyebabkan aksi
contek mencontek dikalangan mahasiswa yaitu sifat jujur yang sudah terkikis dan
rasa muroqobatullah yang telah menghilang.
Salah
satu fenomena yang ada di jurusan perikanan masalah dana FORKOM (Forum Kelurga
Orang Tua Mahasiswa). Mahasiswa 2008 masing-masing individu diberatkan biaya
sebesar Rp. 2.500.000,-, sampai detik ini diantara para mahasiswa 2008 tidak
ada yang mengetahui dan merasakan fungsi dana tersebut. Selain itu juga masih
banyak lagi permasalahan yang ada seperti aliran dana bantuan beasiswa yang
tidak tepat sasaran, kurang solidnya pihak internal kampus dan lain-lain.
Pembentukan
Aktivis Dakwah Kampus Permanen (ADKP) merupakan salah satu solusi dalam
mensyiarkan islam di tatanan birokrasi. Namun untuk saat ini ADKP di UNDIP masih sangat sedikit sehingga belum
begitu terasa. Selain ADKP peran mahasiswa lembaga ataupun asisten dosen yang
dipercaya juga memiliki peran besar. Ketika pihak birokrasi telah percaya maka
akan sangat mudah untuk melakukan pendekatan dalam upaya syiar islam.
Memang benar untuk merubah suatu
system atau tatanan dimulai dari diri sendiri. Menjadi pribadi yang sholih dan
kemudian berperan aktif dalam mensholihkan orang-orang sekitarnya. Hasan Albanna dalam buku Risalah
Pergerakan 1 tentang marotibul amal dan telah membahas secara rinci
tahapan-tahapan yang harus dilakukan yang dimulai dari diri sendiri, kemudian
kerabat atau teman dekat sampai di tatanan birokrasi. Mulai detik ini mari kita
semua untuk selalu siap memperbaiki diri menjadi pribadi muslim yang harapannya
nanti akan melakukan suatu perubahan menjadikan UNDIP tercinta ini dicintai dan
di ridhoi oleh Allah swt. Wallahu a’lam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar