Terus mensyukuri akan warna warni yang terangkai dalam pelangi kehidupan ini . . .

Kamis, 05 Juli 2012

AB 3 oh AB 3, Luar Biasa....


            Tergelitik rasanya ingin menulis yang berbau-bau KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Tulisan ini terinspirasi saat proses sertifikasi kader AB2 (Anggota Biasa 2) untuk mengikuti DM 3 (Dauroh Marhalah 3) di Semarang. Aku ingin ketika tulisan ini dibaca oleh para kader KAMMI yang “high class” dapat meluruskan pemikiran ku yang salah terkait penjenjangan kader di KAMMI.
            Ada tiga penjenjangan kader di KAMMI yang aku tau: AB1, AB2 dan AB3. AB 1 merupakan basis operasional, AB2 basis konsepsional dan AB3 basis kebijakan dengan kata lain seorang kader AB1 adalah aktivis yang memiliki syakhsiyah Islamiyah al-harakiyah (aktivis/penggerak) serta kesiapan dan kesediaan  untuk mengeksekusi tugas-tugas da’wah yang telah di gariskan KAMMI, sedangkan AB2 Aktivis yang memiliki syakhsiyah da’iyah al-fikriyah (pemikir) serta kemampuan untuk mengambil peran strategis sebagai pemimpin yang mampu menjadi teladan masyarakat, memiliki kualifikasi keilmuan yang tinggi sesuai bidangnya, yang menjadi guru bagi gerakan, mengislamisasikan ilmu pengetahuan pada bidangnya, dan memelopori penerapan solusi Islam terhadap berbagai segi kehidupan manusia dan seorang kader AB3 adalah aktivis yang memiliki syakhsiyah qiyadiyah as-siyasiyah (ideolog)  dan memiliki kredibilitas kepemimpinan yang kokoh, membangun kader ideolog, pemimpin gerakan yang menentukan arah gerak dakwah KAMMI, berdasarkan situasi dan kondisi yang berkembang.
            Tak ingin berpanjang kata terkait AB1 dan AB2, yang ingin ku tulis disini terkait penjenjangan seorang AB2 menuju kader AB3 melalui DM3 tentunya. 3 Tujuan Umum dari DM3 yang nantinya melahirkan kader AB3 adalah:
  1.     Membangun kader yang menegaskan ideologi, fikroh, dan arah gerakan KAMMI.
  2.   Membangun kemampuan kader melakukan analisis sejarah Islam dalam kerangka peletakan dasar-dasar rekayasa sosial.
  3. Melatih kader agar mampu merancang dan melakukan rekayasa sosial politik dalam gerakan Islam.
Woowww…amazing bukan tugas dari seorang AB3..??? Luar biasa..sangat.. Tentu amat lah sangat perlu seleksi yang ketat untuk meloloskan seorang kader AB2 untuk dapat mengikuti DM3, mengingat begitu “mulia” nya tanggung jawab seorang AB3.
            Saat pengurus daerah yang dalam hal ini memiliki kewenangan penuh terhadap proses seleksi calon peserta DM3 rasanya sudah sangat faham akan beberapa poin yang telah dituliskan diatas. Tak perlu lagi membuka manhaj apalagi bertanya ke pusat karena mereka pun tak pelak adalah seorang kader AB3 yang notabene mengerti akan tanggung jawabnya. Aneh saja ketika seorang kader AB3 yang merupakan basis kebijakan dan pastinya juga seorang konseptor tak mampu mengkonsep dan mengambil kebijakan terhadap dirinya sebagai seorang mahasiswa S1 yang masih “senang” berlama-lama dikampus menghabiskan masa studi maksimal (7tahun). Tidak salah jika seorang kader AB3 menginginkan kelulusan di semester penghujung namun jika ia telah mengkonsepnya sejak awal. Tentunya dengan berbagai macam pertimbangan dan kebijakan. Lucu ketika seorang kader AB3 tak dapat mengkonsep penelitiannya untuk proses penyusunan tugas akhir (skripsi) dan tak dapat menghandle tugas-tugasnya sebagai seorang mahasiswa. Selayaknya seorang AB3 tentu dapat memahami metodologi penelitiannya karena ia seorang yang faham tentang metodologi dakwah yang merupakan tugas dari seorang AB2.
            Ahh…ntah lah, mungkin pengetahuanku tentang fungsi dan tugas dimasing-masing penjenjangan di KAMMI yang masih amat sangat minim. Hanya saja tak ingin proses seleksi calon peserta DM3 terlalu dipermudah hanya karena ingin memenuhi kuota kader atau mungkin karena sebagai tuan rumah pelaksanaan DM3 gengsi jika peserta dari daerah sendiri tak mendominasi. Hmm..rasanya terdengar mengutamakan kuantitas dari pada kualitas. Wallahu a’lam bishowab..


   

2 komentar:

  1. ciee.. ciee... ntar na ikut dm3 kapri aj, ada kan??

    BalasHapus
  2. DM 3 KAPRI..?? daerah mn tu mba..ckckck..KEPRI yg bener..hmm..ni baca dlu biar g blepotan nyebut kepri lagi..:(
    http://hasnaikan.blogspot.com/2012/07/provinsi-ke-32-itu.html

    BalasHapus